Sabtu, 30 Juni 2012

STROKE


STROKE MENGANCAM
Banyak orang sekitar kita yang terkena serangan STROKE, namun tidak banyak yang menyadari penyakit ini sekarang sudah benar-benar  mengancam kita.Tidak hanya usia tua, tapi usia muda banyak yang terkena stroke.

Serangan stroke biasanya merupakan serangan tiba-tiba : mendadak pelo, bibir menyong atau sebagian tubuhnya mendadak kaku dan sering diikuti pingsan.Salah satu penyebab serangan stroke adalah terhentinya suplai darah di suatu tempat karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah (aterosklerosis), sering disebabkan kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia), atau karena pecahnya pembuluh darah di otak sebagai akibat penyakit hipertensi. Jika tidak ditangani secara cepat dan tepat pasca serangan sroke mengakibatkan kecacatan fisik permanent dengan sebagian tubuh tidak bisa digerakkan atau terjadi kecacatan memori menyebabkan sebagian ingatan pasien hilang.

Mengenal 2 Jenis Stroke
Stroke merupakan serangan yang langsung ke otak sehingga mengakibatkan kelumpuhan, gangguan ingatan sampai kematian.Pada umumnya ada 2 jenis stroke  yang banyak menyerang para pasien stroke
  1. Stroke Iskemik
Merupakan jenis stroke sebagai akibat adanya penyumbatan (endapan lemak/ateroma) di pembuluh darah arteri.Jika endapan lemak terus terjadi,maka endapan lemak dapat terlepas dan membentuk sumbatan pada arteri yang lebih kecil (aterosklerosis) dan berakibat suplai darah ke otak mengalami gangguan.
  1. Stroke Hemorragik
Serangan stroke hemorragik terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di otak dimana sekitar 70% kasus stroke hemoragik terjadi karena hipertensi. Stroke hemoragik terbagi dua jenis, yaitu Hemorragik Intraserebal (perdarahan di jaringan otak) dan Hemorragik Subaraknoid (pendarahan di ruang subaraknoid yaitu ruang antara permukaan otak dan lapisan yang menutupi otak)

Gaya Hidup Mendukung Stroke
Penyebab stroke adalah gaya hidup (life style) yang tidak sehat seperti merokok, minuman beralkohol, makanan dengan kadar lemak dan kolesterol tinggi.Banyak orang yang tidak mengerti dan menyadari penyebab serangan stroke, sehingga setiap tahun penderita stroke bertambah banyak.
Pola konsumsi yang cenderung kelebihan kelebihan rasa asin (garam) mendorong munculnya penyakit darah tinggi (hipertensi), terlalu banyak mengkonsumsi makanan/minuman manis memicu kehadiran diabetes melitus (penyakit gula),dan kelebihan konsumsi makanan berlemak menyebabkan tingginya kadar lemak di dalam darah.

Resep Menghindari Serangan Stroke Dan Jantung
  1. Pola Makan sehat: hindari makanan berlemak, manis-manis, perbanyak sayur dan buah
  2. Kendalikan tekanan darah,BB, lingkar perut, gula darah dan kolesterol
  3. Hindari rokok
  4. Lakukan olah raga secara rutin seperti senam, jalan  atau jogging minimal 3x semingg
PERANAN AKUPUNKTUR
Pengobatan untuk stroke ini dikenal sejak 770 – 221 SM yang tercatat dalam buku “ The Emperor’s Canon of Internal Medicine “. Stroke merupakan kelainan neurologis paling banyak yang terdapat di klinik klinik akupunktur di Cina.Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pasien stroke yang mendapat pengobatan akupunktur pulih lebih cepat dan mempunyai perbedaan bermakna dalam perbaikan keseimbangan, mobilitas, kegiatan sehari hari, kualitas hidupnya dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan pengobatan dengan akupunktur.Pengobatan akupunktur memperbaiki sirkulasi darah ke otak dan meningkatkan tekanan parsial oksigen serta supply zat makanan ke daerah otak yang terletak di sekeliling daerah yang terkena stroke.

DISLIPIDEMIA


APA ITU DISLIPIDEMIA ?
Dislipidemia merupakan kelainan metabolisme lipid yang ditandai peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma.Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total,kolesterol Low Density Lipoprotein(LDL),dan trigliserida, serta penurunan kadar kolesterol High Density Lipoprotein (HDL). Dislipidimia merupakan faktor resiko terjadinya penyakit jantung koroner (aterosklerosis), stroke.
MENGENAL KOLESTEROL,LDL,HDL,
TRIGLISERIDA
Kolesterol total  merupakan susunan dari banyak zat, termasuk trigliserida, LDL kolesterol dan HDL kolesterol. Secara normal kolesterol diproduksi oleh tubuh sesuai dengan kebutuhan namun dapat meningkat karena makanan yang kita makan banyak mengandung kolesterol.Penyebab utama peningkatan kolesterol dalam darah adalah faktor keturunan dan asupan lemak tinggi.Asupan lemak tinggi berhubungan dengan kegemukan yang merupakan faktor resiko utama untuk terserang jantung koroner. Semakin banyak makan makanan berlemak, semakin berpeluang menaikkan kadar kolesterol, terutama kolesterol LDL.
LDL sering disebut kolesterol jahat, tingginya kadar LDL berpotensi menumpuk/menempel di sepanjang dinding pembuluh nadi koroner (plak) menyebabkan penyempitan dan penyumbatan aliran darah (arteriosclerosis).


Kadar kolesterol yang tinggi dapat membuat darah menjadi kental sehingga mengurangi oksigen dalam tubuh, gejala yang dapat dirasakan seperti sakit kepala dan pegal-pegal, namun tidak sedikit yang tanpa gejala
Kolesterol HDL (High-Density Lipoprotein), merupakan "kolesterol baik" karena kemampuannya untuk membersihkan pembuluh darah arteri. Makin tinggi kadar kolesterol HDL, makin rendah resiko untuk mendapat serangan jantung koroner, stroke
Trigliserida dalam tubuh berasal dari lemak makanan, atau perubahan unsur-unsur  energi yang berlebihan di dalam tubuh.Penyebab utama peningkatan trigliserida darah adalah faktor genetik,kegemukan,alkohol,diabetes mellitus tidak terkotrol, penyakit ginjal kronik,penyakit hati serta asupan karbohidrat sederhana (gula) yang berlebihan.Rendahnya kadar HDL berhubungan dengan peningkatan kadar trigliserida.

Kriteria Pengendalian Dislipidemia

Baik Sedang Buruk

Kolesterol Total (mg/dL)
Kolesterol LDL
 (mg/dL)
Kolesterol HDL (mg/dL)

Trigliserida (mg/dl)

IMT (kg/m2 )

Tekanan Darah (mmHg)

<200

<100

Pria:>40
Wanita:> 50

< 150

18,5-<23

≤ 130/80

200-239

100-129




150-199

23-25

>130-140/
>80-90

≥240

≥130




≥ 200

>25

>140/
   90

PILAR UTAMA PENGELOLAAN DISLIPIDEMIA
Pengobatan dislipidemia didasarkan asumsi bahwa menjaga kadar normal lipid darah akan mengurangi risiko terhadap aterogenesis dan penyakit kardiovaskuler.Pilar utama nonfarmakologis pengelolaan dislipidemia adalah :
1. Modifikasi diet :
v  Mengurangi makanan  berlemak,lemak trans,kolesterol,manis-manis
v  Perbanyak konsumsi sayur dan buah. Buah-buahan segar minimal 3 buah perhari dan sayuran minimal 3 mangkok sehari
v  Perbanyak makan ikan
v  Sumber karbohdrat utamakan karbohidrat kompleks (nasi, Roti, Havermut dll), hindari karbohidrat sedehana ( gula, syrup )
v  Pilih susu non fat
2. Latihan jasmani : meningkatkan aktifitas
3. Pengelolaan berat badan : mencapai berat    badan optimal














- J



Diabetes Mellitus


Diabetes Mellitus


Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara adekuat.
Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi, meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam. Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dL darah. Kadar gula darah biasanya kurang dari 120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun karbohidrat lainnya.
Kadar gula darah yang normal cenderung meningkat secara ringan tetapi progresif setelah usia 50 tahun, terutama pada orang-orang yang tidak aktif.
Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, merupakan zat utama yang bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang tepat.
Insulin menyebabkan gula berpindah ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energi. Peningkatan kadar gula darah setelah makan atau minum merangsang pankreas untuk menghasilkan insulin sehingga mencegah kenaikan kadar gula darah yang lebih lanjut dan menyebabkan kadar gula darah menurun secara perlahan.
Pada saat melakukan aktivitas fisik kadar gula darah juga bisa menurun karena otot menggunakan glukosa untuk energi.
MENGAPA BISA TERJADI DIABETES MELITUS
Diabetes terjadi jika tubuh tidak menghasilkan insulin yang cukup untuk mempertahankan kadar gula darah yang normal atau jika sel tidak memberikan respon yang tepat terhadap insulin.2)
Pada diabetes mellitus tipe II (diabetes yang tidak tergantung kepada insulin, NIDDM), pankreas tetap menghasilkan insulin, kadang kadarnya lebih tinggi dari normal. Tetapi tubuh membentuk kekebalan terhadap efeknya, sehingga terjadi kekurangan insulin relatif.

Diabetes tipe II bisa terjadi pada anak-anak dan dewasa, tetapi biasanya terjadi setelah usia 30 tahun. Faktor resiko untuk diabetes tipe II adalah obesitas,/I>, 80-90% penderita mengalami obesitas. Diabetes tipe II juga cenderung diturunkan.
GEJALA
Gejala awalnya berhubungan dengan efek langsung dari kadar gula darah yang tinggi.
Jika kadar gula darah sampai diatas 160-180 mg/dL, maka glukosa akan sampai ke air kemih.
Jika kadarnya lebih tinggi lagi, ginjal akan membuang air tambahan untuk mengencerkan sejumlah besar glukosa yang hilang. Karena ginjal menghasilkan air kemih dalam jumlah yang berlebihan, maka penderita sering berkemih dalam jumlah yang banyak (poliuri).
Akibat poliuri maka penderita merasakan haus yang berlebihan sehingga banyak minum (polidipsi).
Sejumlah besar kalori hilang ke dalam air kemih, penderita mengalami penurunan berat badan. Untuk mengkompensasikan hal ini penderita seringkali merasakan lapar yang luar biasa sehingga banyak makan (polifagi). Gejala lainnya adalah pandangan kabur, pusing, mual dan berkurangnya ketahanan selama melakukan olah raga. Penderita diabetes yang kurang terkontrol lebih peka terhadap infeksi.
KOMPLIKASI
            Lama-lama peningkatan kadar gula darah bisa merusak pembuluh darah, saraf dan struktur internal lainnya. Terbentuk zat kompleks yang terdiri dari gula di dalam dinding pembuluh darah, sehingga pembuluh darah menebal dan mengalami kebocoran. Akibat penebalan ini maka aliran darah akan berkurang, terutama yang menuju ke kulit dan saraf.
Kadar gula darah yang tidak terkontrol juga cenderung menyebabkan kadar zat berlemak dalam darah meningkat, sehingga mempercepat terjadinya aterosklerosis (penimbunan plak di dalam pembuluh darah). Aterosklerosis ini 2-6 kali lebih sering terjadi pada penderita
diabetes.
Sirkulasi yang jelek melalui pembuluh darah besar dan kecil bisa melukai jantung, otak, tungkai, mata, ginjal, saraf dan kulit dan memperlambat penyembuhan luka.


Karena hal tersebut diatas, maka penderita diabetes bisa mengalami berbagai komplikasi jangka panjang yang serius. Yang lebih sering terjadi adalah serangan jantung dan stroke.
Kerusakan pembuluh darah mata bisa menyebabkan gangguan penglihatan (retinopati diabetikum.
Kelainan fungsi ginjal menyebabkan gagal ginjal sehingga penderita harus menjalani dialisa.
Komplikasi jangka panjang dari diabetes 
Organ/jaringan yg terkena
Yg terjadi
Komplikasi
Pembuluh darah
Plak aterosklerotik terbentuk & menyumbat arteri berukuran besar atau sedang di jantung, otak, tungkai & penis.
Dinding pembuluh darah kecil mengalami kerusakan sehingga pembuluh tidak dapat mentransfer oksigen secara normal & mengalami kebocoran
Sirkulasi yg jelek menyebabkan penyembuhan luka yg jelek & bisa menyebabkan penyakit jantung, stroke, gangren kaki & tangan, impoten & infeksi
Mata
Terjadi kerusakan pada pembuluh darah kecil retina
Gangguan penglihatan & pada akhirnya bisa terjadi kebutaan



Ginjal



-          Penebalan pembuluh darah ginjal
·  Protein bocor ke dalam air   kemih
·  Darah tidak disaring secara normal



Fungsi ginjal yg buruk
Gagal ginjal
Saraf
Kerusakan saraf karena glukosa tidak dimetabolisir secara normal & karena aliran darah berkurang
·  Kelemahan tungkai yg terjadi secara tiba-tiba atau secara perlahan
·  Berkurangnya rasa, kesemutan & nyeri di tangan & kaki
·  Kerusakan saraf menahun
Sistem saraf otonom
Kerusakan pada saraf yg mengendalikan tekanan darah & saluran pencernaan
Tekanan darah yg naik-turun
·  Kesulitan menelan & perubahan fungsi pencernaan disertai serangan diare
Kulit
Berkurangnya aliran darah ke kulit & hilangnya rasa yg menyebabkan cedera berulang
·  Luka, infeksi dalam (ulkus diabetikum)
·  Penyembuhan luka yg jelek
Darah
Gangguan fungsi sel darah putih
Mudah terkena infeksi, terutama infeksi saluran kemih & kulit
Jaringan ikat
luka tidak dimetabolisir secara normal sehingga jaringan menebal atau berkontraksi
·  Sindroma terowongan karpal Kontraktur Dupuytren




PANDUAN DIET SEHAT UNTUK DIABETISI

Tujuan diet diabetisi adalah mengendalikan kadar gula darah dan lipid dalam tubuh agar stabil, yaitu dengan membatasi jumlah kalori yang masuk sesuai dengan kebutuhan. Sebagai langkah awal, mulailah dengan mengupayakan berat badan dalam batas normal. Penurunan berat badan 2,5 s/d 7 kg bagi diabetisi yang gemuk akan memperbaiki kadar gula darah. Diet harus dilakukan secara realitis karena pembatasan kalori yang terlalu ketat tidak baik untuk para diabetisi.
Berikut beberapa panduan diet sehat untuk diabetisi
  1. Makanlah dengan Normal Terbatas
Anjuran makan untuk diabetisi sama saja dengan semua orang, yaitu dengan menerapkan pola gizi seimbang, tentunya dengan memperhatikan rambu-rambu tertentu seperti tidak menghindari konsumsi gula sederhana  secara berlebihan.Jadi menu diabetisi tidak perlu terpisah dari keluarga, yang penting harus mengetahui jenis makanan yang harus dibatasi
  1. Variasikan Jenis Makanan
Mengkonsumsi jenis makanan yang beragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan zat gizi untuk metabolisme tubuh. Agar tidak bosan, usahakan menu makan diubah-ubah sesuai keinginan asal kebutuhan zat gizi terpenuhi.
  1. Sesuaikan Jumlah Makanan dengan Kebutuhan Kalori
Diabetisi memerlukan asupan energi yang memadai untuk aktivitas sehari-hari, untuk itu diperlukan asupan energi yang seimbang. Asupan makan yang kurang dapat menyebabkan hipoglikemia yang apabila tidak cepat diatasi dapat berakibat pada gangguan kesadaran.
  1. Konsumsi Karbohidrat Setengah dari Jumlah Kebutuhan Kalori Total
  2. Makanlah Secara Teratur
Hal ini dapat menstabilkan kadar gula darah. Bagi jadwal makan dengan 3 x makan utama, 3 x selingan. Makan dalam porsi besar akan menyebabkan gula darah ,meningkat drastis.
  1. Biasakan Makan Pagi
PERANAN PENGOBATAN  AKUPUNKTUR TERHADAP PENGENDALIAN KADAR GULA DARAH
Bagi  penderita terutama bagi penderita Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) atau Diabetes Mellitus Tipe 2 yang tidak tergantung Insulin, terapi akupunktur berperan  merangsang pankreas melalui mekanisme persyarafan, karena keluarnya insulin dari pankreas diatur oleh syaraf. Dalam hal ini  Upaya Akupunktur pada hakikatnya adalah untuk memproduksi insulin. Apabila insulin sudah diproduksi dan terjadi keseimbangan, maka  penderita DM dapat mengurangi dosis obat atau apabila produksi dan kualitas insulin semakin baik tidak perlu mengkonsumsi obat lagi.
Tetapi, untuk Diabetes Mellitus Tipe 1 tidak dapat diatasi dengan Pengobatan Akupunktur. Karena pada Diabetes Mellitus Tipe 1 dimana insulinnya sudah tidak ada atau pankreas sudah tidak bisa memproduksi insulin maka Pengobatan Akupunktur tidak bisa banyak membantu. Pengobatannya harus dilakukan adalah dengan suntikan insulin.